Minggu, 03 Oktober 2010

Masalah pertama terberatku...



Dimalam yang sepi aku duduk sendiri berbaring di tempat tidurku dalam kegelapan. Sambil menatap ke langit-langit rumah, ku berpikir "Kapan aku hidup tanpa masalah", namun sebelumnya ku selalu melakukan ini tiap hari. Jika di tanya sejak kapan aku punya masalah? dan sejak kapan aku mengenal dengan yang namanya masalah? aku akan menjawab saat aku mengenal lawan jenisku yang ku cintai dan masalah itu hadir saat aku baru mengenal cinta yaitu saat aku berumur 12 tahun. Saat aku baru menginjak kelas Sekolah Menengah Pertama. Disitu aku mengenal yang namanya "Masalah". Nmaun dari situ juga aku baru belajar tegar dalam menghadapi cinta.




      Tapi kini ku sudah beranjak dewasa, tepatnya masa peralihan remaja ke dewasa yaitu SMA. Kata orang-orang  SMA adalah masa yang paling indah dalam hidupmu. Namun itu tidak terjadi kepadaku seperti kebanyakan orang berkata. SMA bagiku adalah dimana aku harus lebih dewasa dalam mengahadapi MASALAH. Disaat aku masih SMP dulu,yang ada dalam benakku hanyalah CINTA & CITA-CITA yang harus kugapai dan jika CINTA dalam keadaaan patah maka aku mungkin melupakan semuannya bahkan airmata dan penyakit yang tidak pernah ku idap kini bersahabat erat denganku.
    Namun kini MASALAH-ku tidak hanya cinta,bahkan kini penyakit itu tidak lagi menjangkit diriku lagi karena kini CINTA bagiku adalah yang kesekian kalinya






   Semenjakku bertemu dengan SMA,mungkin saat aku memasukkinya saja aku hampir tidak sekolah. Disitu aku mulai merasa hidupku tidak berguna. Untuk apa aku selalu mendapat juara kelas saat SMP tapi kalau nyatanya aku tidak sekolah ataupun nyatanya aku masuk SMA Swasta.
Di saat itu pikiranku adalah bahwa aku masuk sekolah itu berarti aku tak ada harapan untuk menggapai cita-citaku dan cap anak buangan melekat dalam diriku.Disitu aku mulai frustasi berat dan saat itu aku rasanya ingin mati dan hidupku terasa sia-sia.
      Namun setelah masuk SMA swasta itu, aku merasa sangat di hargai,sangat di cintai dan sangat di banggakn oleh teman-temanku itu. Rasa ini mungkin sebelumnya pernah kurasakan saat aku duduk di bangku Sekolah Dasar & VIII SMP. Namun di sini terasa lebih pekat . Tapi belum 1 bulan ku merasa kehangatan ini, aku langsung di hadang masalah yang sebelumnya belum pernah aku hadapi, masalah admistrasi sekolah. Kenapa aku belum pernah mendapatkan masalah ini ? karena sebelumnya aku bersekolah di sekolah negeri favorit di kotaku.



 
                                                   SMP NEGERI 1 PONTIANAK

    Ini semua karna kesalahanku, kesalahanku mendapat nem rendah waktu UN kemarin. Ya Allah.. Betapa beratnya masalah yang hamba hadapi, hamba mohon Ya Allah.. Kuatkanlah hamba dalam menghadapi ujian ini, Tolonglah hamba untuk menghentikan airmata ini yang selalu memberontak untuk mengakit di pipi hamba. Agar hamba tegar menghadapi masalah hamba ini. Ya Allah..
     Rapuh..
Itukah diriku sekarang...






Bulan Ramadhan pun tiba..
Tepatnya pasa tanggal 5 Ramadahan aku kehilangan "Suprix" motor kesayanganku yang kini diambil oleh rentenir untuk membayar hutang ayahku. Aku hanya ingin mwngatakan bagi siapa yang melihat "Suprix" (motor merek HOBDA  jenis SUPRA X 125 CC dengan plat KB 5239 WO) untuk memberitahu padaku agat aku bisa melihatnya untuk sekali saja sebab aku merasa bersalah kepada "Suprix" karena aku begitu bodoh meninggalkannya pergi untuk rentenir yang ku benci itu. 
Disaat itu aku sangat-sangat frustasi sekali sampai pada akhirnya 22-Ranmadhan-1431 H aku mengalami kecelakaan, kakiku naas hampir masuk ke dalam monil itu.
    Belum hilang ftudtasiku, datang lagi masalah di dalam kediamanku. Karna menyambut Hari Raya Idul Fitri 1431 H, rumahku tak dapat untuk semarakkan hari lebaran sebab rumahku tak ada perabotan rumah yaitu kursi itu karena oreang tuaku baru ingin memulai hidup jadi orang tuaku tidak mempunyai cukup banyak untuk hal itu. Dan juga aku & keluargaku pun baru di rumahku yang sederhana itu pada tanggal 25 Desember 2009. Namun Allah berkehendak lain. Pada malam Lailatul Qadr, ku memohon kepada Allah, agar aku & keluargaku bisa merayakan juga Hari Raya Idul Fitri 1431 H tahun ini dengan semarak. Dan harunya Allah mengabulkan doa-ku ini di hati itu juga tepatnya pada malam Takbiran, dan disitu nikmat yang tak ku duga juga kurasakan yaitu dapat berbagi rejeki itu kepada saudara-saudaraku. Tahun ini, lebaran ini, aku benar-benar merasakan kemenagan yang sebenarnya.





     Kini Syawal tlah berlalu...
Masalah itu datang lagi menghampiriku, aku benar-benar tidak tahan melihat ini semua, melihat orang tuaku yang kerja banting tulang dan hanya di hargai tidak sesuai dengan pekerjaan yang beliau lakukan namun itu semua hanya demi abaknya sukses dan bisa bersekolah agar dapat menggapai cita-cita. Karna aku adalah impian terbesar orang tuaku dibandingkan adik-adikku.
Ya Allah. Tuntunlah hamba agar hamba bisa menjadi apa yang diimpikan orang tua hamba. Namun hamba mohon sekali Ya Allah,tolong tegarkan hamba adgar keluat dari masalah ini hamaba ini. Amin Ya Rabbal Alamin.









1 komentar:

Unknown mengatakan...

sedih banget

Posting Komentar

free counters



Template by:

Free Blog Templates